How To Repair Partition Table In Linux

Semoga postingan yang akan saya sampaikan ini bisa berguna bagi temen2 yang punya problem sama dengan saya, atau juga bisa buat refrensi bagi yang ingin menambah pengetahuannya tentang linux. Begini cerintanya *hhe. The kronologi :

1. Saya punya laptop, menggunakan 6 partition. Begini partisinya

   Device Boot      Start         End      Blocks    Id  System
/dev/sda1               1        2549     20474811   7   HPFS/NTFS
/dev/sda2            2550        4768     17813504  83   Linux
/dev/sda3            5101       13817     70019271   7   HPFS/NTFS
/dev/sda4            4768       19457     117992801  f   W95 Ext'd (LBA)
/dev/sda5            4768        5100      2670167   82  Linux swap / Solaris
/dev/sda6           13818       19457    45303268+   7   HPFS/NTFS

Nah terus problemnya kenapa?..
Ada dari forum resmi ubuntu yang menuturkan. Karena ada partisi primary di bawah extended, jadi overlapping. Istilahnya gini, kan maximal partition primary ada 4, dan harus diantara 1-4. Hal ini juga bisa kita siasati. Karena partisi saya sudah urut. Jadi kesimpulan yang saya ambil adalah berbeda dengan permasalah yang sedang mereka hadapi.

Problem yang saya hadapi ?
Ada 3 urutan partisi hardisk yaitu /dev/sda1 -> /dev/sda2 -> /dev/sda3 yang semuanya bertipe primary. Nah karena ada satu lagi partisi dibawah extended yang bertipe primary juga.

Dikarenakan hal itu maka si Gparted yang saya gunakan di linux, tidak bisa mengenali adanya partition table pada hdd saya. Nah hal itu bedampak ketika saya mau melakukan proses instalasi linux ke laptop saya, pada waktu di partition si software partition default ketika menginstall juga sama. Dia tidak bisa mendeteksi adanya partition table di hdd saya. Nah makanya saya mencoba putar otak untuk menangani hal itu. Hal yang pertama saya lakukan adalah, membackup semua data dengan hdd external, dan kemudian menghapus seluruh partisi, alias partisi ulang. Tapi saya pikir itu terlalu memakan waktu, yang saya lakukan hanya membackup saja. Kemudian teringat di benak saya tentang sebuah hadits "Berpikir sebentar lebih baik dari pada sholat 70 tahun" :D. Nah, hadist itu mendorong saya untuk mencoba mencari-cari di forum-forum tentang permasalahan yang sama, saya pahami materi yang ada. Dan kucoba-coba dan mencoba, dan Alhamdulillah bisa. Begitu kronologinya
Terus tools yang dibutuhkan apa??? The answer is "just fdisk" <- the default software partition on linux, kayaknya di windows dulu juga pake itu ya. Sangat membantu sekali ternyata.

Begini langkah-langkahnya :
  1. Kita masuk ke dalam dengan menggunakan fdisk /dev/sda <- kenapa sda, karena dia adalah pangkal harddisk kita/rootnya hdd kita.
  2. ketikkan "m" tanpa tanda petik untuk melihat help/manual booknya.
  3. Hapus partisi yang bukan merupakan sistem dan yang dibarisan antara sda1-4 ya. Karena dia merupaka primary partition, dengan perintah "d" than Enter (tanpa tanda petik). Hal ini hanya mengubah susunan partisinya saja, tanpa menghapus data yang ada di dalamanya. Please remeber that :). Coba cek lagi dengan memasukkan perintah "p", maka partisi di partition tabel akan hilang.
  4. Jika sudah selesai, maka masukkan perintah "w", tanpa tanda petik, untuk melakukan penulisan ulang terhadap partition tablenya.
Coba check di terminal dengan menggunakan perintah "sudo fdisk -l", maka partition tablenya akan berubah. Atau, untuk lebih mematenkannya, coba restart dulu komputernya. Apakah konfigurasi kita kembali kepada kondisi awal atau tidak. Biasanya sih tidak.. :)
Berikut adalah tampilan saya ketika sudah berhasil mengubah partition table, dan akhirnya... Gparted pun bisa dibuka.

Maaf kalau sedikit singkat, karena memang kalau dijabarkan langkahnya mending panjang. Mending, dipahami dulu aja kali ya tentang konsep masalah dan penangannya menggunakan fdisk :). Semoga bisa membantu. Aamiin..

Kalau pengen nanya,ngasih saran, atau pengen share. bisa hubungi saya di :
email : mqumaster@gmail.com 
facebook : www.facebook.com/muhammad.qori.untiarasani 
twitter : @muhqori_u

0 comments: